Amoplusmagz
Langkah Awal Sebelum Advance Upgrade Langkah Awal Sebelum Advance Upgrade
Upgrade audio bisa jadi menjadi hal yang menakutkan bagi orang kebanyakan. Audio dan juga mungkin video yang dihasilkan memang menyenangkan Langkah Awal Sebelum Advance Upgrade

System yang pas tidak harus mahal..

Upgrade audio bisa jadi menjadi hal yang menakutkan bagi orang kebanyakan. Audio dan juga mungkin video yang dihasilkan memang menyenangkan. Memuaskan mata dan telinga, tapi biaya yang dikeluarkan untuk mewujudkannya itu yang menakutkan. Banyak yang bilang “upgrade audio tidak ada batasnya”. Nah, sebetulnya ada batasnya, asal kita tahu mana saja yang mau dibatasi.

Karena ketidak-tahuan sangat wajar dan memang seharusnya kita menyerahkan instalasi audio pada ahlinya, yaitu insteller. Bukan hanya sekedar “penjual”, tapi harus installer yang mengerti bagaimana caranya “meracik” system audio yang sesuai dengan yang diharapkan dengan baik dan benar. Bukan asal jual murah, asal pasang dan asal bunyi saja. Namun ada baiknya kita sebagai “penikmat akhir” terlebih dahulu tahu apa yang diinginkan sebelum memutuskan. Berikut AmoPlus paparkan sedikit tips untuk langkah awal dalam melakukan upgrade.

Mempersiapkan Tempat Mendengarkan
Sebelum melangkah lebih jauh dengan upragde atau menambah dan membeli sesuatu, yang paling utama adalah mengetahui lebih dahulu mobilnya. Sebab itu adalah “tempat” di mana audio akan dinikmati. Mobil “mewah” umumnya mempunyai akustik yang lebih baik. Kita hanya memerlukan tambahan lebih sedikit bahan-bahan akustik untuk membuatnya lebih layak sebagai tempat mendengarkan audio. Akustik adalah hal yang paling utama. Sederhananya jika kita mempunyai ruangan yang baik, sebuah mini compo-pun akan bisa mengeluarkan suara yang baik.

Akustik sebetulnya adalah hal yang sangat menentukan, tapi di mobil kita tidak dapat membuatnya menjadi tempat yang sangat ideal, bahkan ideal-pun tidak. Jadi paling yang dapat dilakukan adalah membuatnya sedikit lebih baik.

Yang utama adalah membuat suara “angin” sesedikit mungkin masuk ke dalam kendaraan. Perhatikan karet-karet yang digunakan. Apabila kurang baik, dapat diganti. Atau bisa juga menyelipkan semacam selang padat yang terbuat dari foam ke dalam karet balon yang di pintu.

Kemudian diperhatikan bagian-bagian kendaraan yang bisa bervibrasi, atau dalam bahasa sederhananya “menimbulkan bunyi tambahan” yang tidak diinginkan. Bahan-bahan yang tipis dan bisa bergetar, sebaiknya dilapisi bahan yang bisa membuat lebih rigid (tebal). Installer biasanya menggunakan bahan aspal (yang dipasang dengan cara dipanasi) atau butyl rubber yang berlapis aluminium. Untuk minimalnya, bagian yang lebih dekat dengan di mana kita menempatkan speaker yang lebih dahulu dibuat seperti itu.

Persiapkan juga tempat untuk penempatan speaker. Jika pintu yang dipakai, maka pintu tersebut harus juga dipersiapkan. Buat pintu tersebut menjadi box speaker. Cara-nya tiru box speaker yang biasa digunakan di rumah. Bahannya harus dipertebal, lubang-lubangnya harus di tutup. Jika tidak di tutup, speaker seolah digantung bebas, sehingga suara depan dan belakang speaker bisa saling menghilangkan.Yang paling terasa, suara bass-nya kurang mantap bahkan bisa hilang. Cara menutupnya bisa dengan aluminium tipis yang kemudian dilapis bahan aspal atau butyl rubber berlapis aluminium seperti untuk membuat rigid tadi.

Itu semua adalah cara singkat dan sederhananya, untuk urusan akustik ini masih banyak hal yang perlu dilakukan, seperti pantulan suara, standing wave dan lain sebagainya. Tapi untuk awal, yang dilakukan itu sudah lebih dari cukup.

Mencermati Perangkat Audio Yang Sudah Ada
Ini juga adalah hal yang perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk mengganti atau membeli. Ada dua perangkat penting yang umumnya ada di dalam mobil.

Head Unit

Di mobil masa kini hampir semuanya sudah dipasang perangkat audio dan beberapa juga video. Umumnya head unit yang digunakan sudah memiliki kemampuan yang lumayan. Kekurangan HU oem yang umum adalah fitur pemrosesan suara yang minim dan amplifier internal yang pas-pasan. Untuk penggunaan speaker standar, kekuatan dari power amplifier internal sudah mencukupi. Tapi kalau speakernya direncanakan diganti, power eksternal lebih baik digunakan.

Untuk melakukan pemrosesan suara lebih baik, saat ini sudah banyak dipasarkan prosesor dan juga prosesor plus power amplifier agar suara yang dihasilkan jadi lebih sempurna.

Speaker

Kemudian speaker oem, yang umum adalah speaker fullrange. Ada yang sudah dilengkapi tweeter, ada pula yang tidak. Umumnya yang sudah dilengkapi tweeter tidak disertai dengan passive crossover yang baik dan benar. Hanya diberi kapasitor untuk tweeternya saja. Untuk membuat suara dari woofer dan tweeter tidak overlap, perlu ditambahkan crossover. Bisa passive atau juga aktif (plus power) .

Selain itu kekurangan speaker oem adalah jarang yang sudah dilengkapi dengan penghasil suara rendah atau subwoofer. Jadi untuk yang menyukai suara yang benar-benar full sampai dengan suara rendah, wajib untuk menambahkan subwoofer.

Speaker oem adalah speaker “sederhana” yang berefisiensi tinggi. Atau jika diterjemahkan dalam bahasa sehari-hari, adalah speaker yang sudah bisa menghasilkan suara dengan tenaga dari power amplifier yang kecil. Jadi power dari head unit sudah cukup untuk membunyikannya.

Itu semua adalah langkah awalnya. Berikutnya akan kami bahas mengenai pemilihan perangkatnya secara bertahap.

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *